Terapi Fotodinamik: Panduan Komprehensif untuk Perawatan, Penggunaan, dan Pemulihan

9

Terapi fotodinamik (PDT) adalah perawatan medis bertarget yang menggunakan cahaya dan obat khusus yang disebut fotosensitizer untuk menghilangkan sel-sel kanker, prakanker, dan sel-sel bermasalah tertentu lainnya. Ketika diaktifkan oleh cahaya, fotosensitizer memicu reaksi kimia yang secara selektif menghancurkan sel-sel abnormal sekaligus meminimalkan kerusakan pada jaringan sehat. Pendekatan ini menjadikan PDT pilihan serbaguna untuk berbagai kondisi, mulai dari kanker kulit hingga degenerasi makula.

Cara Kerja Terapi Fotodinamik

Prosesnya melibatkan dua langkah utama. Pertama, fotosensitizer diberikan, baik secara topikal, oral, atau intravena, tergantung pada area target. Obat ini terakumulasi dalam sel-sel abnormal, menjadikannya sensitif terhadap cahaya. Setelah masa tunggu (berjam-jam hingga berhari-hari), area tersebut terkena cahaya dengan panjang gelombang tertentu (biru atau merah), sehingga mengaktifkan fotosensitizer. Aktivasi ini menghasilkan suatu bentuk oksigen yang secara selektif membunuh sel-sel target.

Ada dua jenis utama PDT: konvensional (berbasis klinik), menggunakan lampu laser atau LED, dan PDT siang hari (dPDT), yang memanfaatkan sinar matahari alami. dPDT sering kali melibatkan pengaplikasian tabir surya untuk melindungi kulit di sekitarnya dari kerusakan. Meskipun berpotensi tidak menimbulkan rasa sakit, dPDT kurang banyak diteliti dibandingkan versi konvensionalnya.

Penggunaan yang Disetujui FDA dan Muncul

Awalnya dikembangkan untuk pengobatan kanker kulit, PDT telah memperluas penerapannya. FDA telah menyetujui PDT untuk:

  • Keratosis Aktinik: Lesi kulit prakanker, terutama pada wajah, kulit kepala, dan lengan.
  • Karsinoma Sel Basal Superfisial: Suatu jenis kanker kulit.
  • Penyakit Bowen: Karsinoma sel skuamosa in situ.
  • Degenerasi Makula Terkait Usia (AMD): PDT, sering dikombinasikan dengan suntikan anti-VEGF, dapat memperlambat perkembangan AMD basah dan memperbaiki penglihatan dalam beberapa kasus.

Di luar penggunaan yang disetujui ini, penelitian menunjukkan potensi manfaat untuk:

  • Jerawat Vulgaris: Bukti yang muncul mendukung PDT sebagai pengobatan yang efektif untuk jerawat sedang hingga parah.
  • Psoriasis: Beberapa penelitian menunjukkan PDT sebagai pilihan pengobatan yang menjanjikan namun kurang dimanfaatkan.
  • Rosacea dan Photoaging: Aplikasi di luar label sedang dieksplorasi untuk kondisi kulit ini.
  • Penyembuhan Luka dan Penggunaan Antimikroba: PDT menjanjikan dalam menstimulasi respon imun tubuh dan melawan infeksi.

Mempersiapkan dan Menjalani PDT

Sebelum perawatan, beri tahu dokter Anda tentang semua obat dan suplemen yang Anda konsumsi. Orang dengan riwayat luka dingin mungkin memerlukan obat antivirus sebelumnya. Jika menggunakan retinoid, hentikan selama seminggu sebelumnya.

Selama prosedur, sebagian besar sesi berlangsung 15–90 menit. Pasien mungkin mengalami sensasi kesemutan atau terbakar, yang dapat diatasi dengan kipas angin, kompres es, atau jeda singkat. Beberapa sesi mungkin diperlukan.

Pemulihan dan Potensi Efek Samping

Pemulihan biasanya memakan waktu 2–6 minggu, tergantung pada area yang dirawat. Efek samping yang umum termasuk kemerahan, mengelupas, pengerasan kulit, dan bengkak, yang biasanya hilang dalam beberapa hari hingga minggu. Hiperpigmentasi (penggelapan kulit) mungkin terjadi, terutama pada individu dengan warna kulit lebih gelap. Perlindungan terhadap sinar matahari sangat penting selama pemulihan.

Komplikasi yang jarang namun mungkin terjadi termasuk batuk, kesulitan menelan, sakit perut, atau sesak napas, yang harus segera dilaporkan ke dokter Anda.

Tindak Lanjut Jangka Panjang

Untuk kanker kulit dan keratosis aktinik, janji tindak lanjut dijadwalkan sekitar empat minggu pasca pengobatan untuk menilai kemanjuran. Perawatan tambahan mungkin diperlukan untuk hasil yang optimal.

Kesimpulan: Terapi fotodinamik adalah pengobatan serbaguna dan bertarget dengan penerapan yang semakin luas. Meskipun secara umum aman dan efektif, memahami prosedur, potensi efek samping, dan tindak lanjut jangka panjang sangat penting untuk mencapai hasil yang sukses.

Sumber Editorial: Setiap klaim terkait kesehatan dalam artikel ini didukung oleh penelitian yang ditinjau oleh rekan sejawat, pakar medis bersertifikat, dan institusi terkemuka. Daftar lengkap sumber tersedia di akhir artikel