Anda menyukai es krim, tetapi Anda juga berusaha mengelola tekanan darah atau menghindari tekanan darah tinggi sama sekali. Ini bisa terasa seperti tindakan penyeimbangan yang rumit. Adakah cara untuk menikmati suguhan beku ini tanpa membahayakan kesehatan jantung Anda? Kabar baiknya adalah para ahli mengatakan hal ini mungkin terjadi—dengan pilihan yang moderat dan cerdas.
Es krim memang mengandung bahan-bahan yang dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang-orang yang memperhatikan tekanan darahnya: natrium, gula, dan sering kali unsur olahan. Natrium secara langsung mempengaruhi tekanan darah; mengkonsumsi terlalu banyak dapat menyebabkan lonjakan. Selain itu, tambahan gula dalam es krim dapat berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas, yang keduanya merupakan faktor risiko hipertensi. Pemrosesan yang terlibat dalam pembuatan banyak es krim juga dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, sehingga menambah potensi masalah kesehatan.
Namun, bukan berarti es krim harus dilarang sepenuhnya. “Kita tidak seharusnya melakukan diet yang sempurna,” kata Benjamin J. Hirsh, MD, direktur kardiologi preventif di Rumah Sakit Universitas North Shore di Northwell Health. “Ini tentang menciptakan cara makan yang berhasil dalam jangka panjang.”
Ia menekankan pentingnya fokus pada pola makan seimbang yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan makanan padat nutrisi lainnya. Dalam kerangka ini, pemanjaan sesekali seperti es krim bisa dilakukan.
Pertukaran Cerdas
Dalam hal mengelola tekanan darah, natrium adalah faktor kuncinya. National Heart, Lung, and Blood Institute merekomendasikan untuk membatasi makanan tinggi sodium, termasuk:
- Daging asap dan daging yang diawetkan
- Hot dog
- Kebanyakan keju
- Camilan asin
Sharon Zarabi, RD, ahli diet terdaftar di Northwell Health, menunjukkan bahwa menghilangkan es krim sama sekali biasanya tidak diperlukan bagi penderita hipertensi. Namun, jika Anda ingin mengurangi asupan natrium, atau sekadar mencari pilihan yang lebih sehat, ada alternatif lain:
- Es krim rendah kalori atau non-susu: Meskipun sering kali lebih rendah lemak dan gula, hal ini belum tentu lebih baik untuk tekanan darah karena mungkin masih tinggi natrium.
- Yoghurt beku: Hati-hati dengan pilihan ini! Zarabi menjelaskan bahwa beberapa yogurt beku mengandung lebih banyak gula daripada es krim tradisional untuk mengimbangi kekurangan lemak.
Alih-alih alternatif tersebut, Zarabi menyarankan suguhan sederhana buatan sendiri:
“Pilihan saya yang disetujui oleh ahli diet ketika Anda mendambakan sesuatu yang lembut adalah yogurt Yunani polos penuh lemak yang diberi sedikit kue, bubuk selai kacang coklat PB2, taburan madu, dan kacang cincang. Atau campurkan dengan buah beku dan bekukan kembali untuk membuat es ‘mockcream’.”
Produk Susu: Teman atau Musuh?
Ada beragam informasi tentang produk susu dan tekanan darah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi produk susu mungkin dikaitkan dengan penurunan risiko hipertensi. Namun, penelitian belum memastikan bagaimana hal ini terjadi. Perlu juga dicatat bahwa produk susu dapat memberikan manfaat seperti protein, kalsium, dan nutrisi penting lainnya.
Kuncinya adalah memilih kategori produk susu dengan bijak. Meskipun beberapa produk susu baik untuk kesehatan jantung, produk susu yang tinggi lemak jenuhnya, seperti es krim, dikaitkan dengan peningkatan kolesterol “jahat” (LDL). Kolesterol LDL yang tinggi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. The Heart Foundation merekomendasikan untuk menjaga porsi es krim dalam porsi kecil dan sesekali daripada camilan sehari-hari.
Pada akhirnya, membuat pilihan berdasarkan informasi tentang apa yang Anda makan adalah tentang keseimbangan dan mendengarkan tubuh Anda. Nikmati es krim dengan penuh perhatian, sebagai bagian dari pola makan seimbang yang kaya akan makanan sehat, dan utamakan pengelolaan asupan natrium untuk kesehatan jantung yang optimal.






























