Pesan Vaksin-Autisme yang Direvisi dari CDC Memicu Alarm Para Ahli

14

Organisasi-organisasi medis terkemuka dengan tajam mengkritik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) karena memperbarui panduan online mereka untuk menyarankan kemungkinan adanya hubungan antara vaksin dan autisme—meskipun bukti ilmiah selama puluhan tahun tidak membuktikan adanya hubungan tersebut. Pernyataan yang direvisi tersebut, yang menyatakan “vaksin tidak menyebabkan autisme bukanlah klaim yang berdasarkan bukti,” telah digambarkan sebagai tidak terbukti, menyesatkan, dan berpotensi merusak kesehatan masyarakat.

Pergeseran CDC: Apa yang Berubah?

Halaman web baru badan tersebut menyatakan bahwa penelitian yang mendukung hubungan antara vaksin dan autisme telah “diabaikan oleh otoritas kesehatan” dan merujuk pada tinjauan Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan yang mengeksplorasi “mekanisme biologis yang masuk akal.” Hal ini bertentangan dengan konsensus ilmiah yang telah lama dipegang, yang didukung oleh penelitian ketat yang melibatkan jutaan anak di seluruh dunia, yang secara konsisten tidak menunjukkan hubungan antara vaksin dan autisme.

Mengapa Para Ahli Menantang CDC

Informasi terbaru ini sangat memprihatinkan mengingat keberhasilan upaya imunisasi global telah terbukti. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa vaksin telah mencegah sekitar 154 juta kematian sejak tahun 1974, termasuk 146 juta anak di bawah usia 5 tahun.

Kelompok medis—termasuk American Academy of Pediatrics, American Medical Association, dan American Academy of Neurology—khawatir bahwa pernyataan CDC akan memicu misinformasi, mengikis kepercayaan terhadap pedoman kesehatan masyarakat, dan berpotensi membalikkan kemajuan selama puluhan tahun dalam melawan penyakit yang dapat dicegah. Lebih dari 50 organisasi medis telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam tindakan CDC karena mempromosikan gagasan yang ketinggalan jaman dan tidak terbukti.

Asal Usul Klaim Didiskreditkan

Kaitan palsu antara vaksin dan autisme berawal dari penelitian palsu pada tahun 1998 yang diterbitkan di The Lancet, yang kemudian dicabut sepenuhnya pada tahun 2010 setelah dianggap tidak etis dan dipengaruhi oleh konflik keuangan yang dirahasiakan. Dewan Medis Umum Inggris menyatakan penelitian tersebut dilakukan secara tidak benar.

Penurunan Tingkat Vaksinasi dan Kebangkitan Penyakit

Bahkan sebelum revisi CDC, beberapa wilayah di AS sudah mengalami penurunan tingkat vaksinasi dan munculnya kembali penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin seperti campak dan polio, yang sudah diberantas di AS pada tahun 1979. Pesan baru dari CDC dapat memperburuk tren ini dan mengancam kesehatan masyarakat.

Yang Perlu Diketahui Orang Tua

Para ahli mendesak keluarga untuk bergantung pada jadwal vaksin yang telah ditetapkan dan berkonsultasi dengan dokter anak, dokter layanan primer, dan departemen kesehatan setempat untuk mendapatkan informasi yang akurat. American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan bahwa vaksin telah dipelajari lebih teliti dibandingkan hampir semua penyebab autisme lainnya dan buktinya jelas: vaksin tidak menyebabkan autisme.

Membangun Kembali Kepercayaan Masyarakat

Keputusan CDC berisiko semakin mengikis kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kesehatan masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat yang mempunyai pengalaman sejarah penganiayaan medis. Para ahli menekankan bahwa mendengarkan kekhawatiran keluarga sambil memberikan penjelasan yang transparan dan berdasarkan bukti sangat penting untuk membangun kembali kepercayaan diri.

Tindakan CDC akan berdampak signifikan terhadap respons dokter, pejabat kesehatan masyarakat, orang tua, dan kelompok advokasi. Untuk saat ini, keluarga harus terus berkonsultasi dengan sumber medis terpercaya untuk mendapatkan panduan berbasis bukti mengenai imunisasi rutin anak.